Top
Jumat, 16 Mei 2025 | Edukasi

Modul Ajar Harian ini dibuat khusus sebagai panduan guru dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025, untuk jenjang PAUD 4-6 tahun dan SD kelas awal (1–2) dengan pendekatan deep learning, dilengkapi komponen Pembuka, Inti, dan Penutup: Hari Kebangkitan Nasional identik dengan semangat persatuan dan peran pendidikan dalam membangun bangsa. Mengapa semangat persatuan bangsa perlu diajarkan sejak dini? "Multicultural education is not just a subject matter but a holistic approach that strengthens tolerance, appreciation, and intercultural understanding. This is essential to build a young generation that values diversity and can live peacefully amid a diverse society." Dr. I Nyoman Subanda (2024), Undiknas Dr. Subanda menekankan bahwa pendidikan multikultural merupakan pendekatan holistik yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan tentang keberagaman, tetapi juga membentuk sikap toleransi, penghargaan, dan pemahaman antarbudaya. Mengajarkan semangat persatuan, apalagi seperti di Indonesia yang merupakan negara berbhineka, adalah hal yang penting guna membangun generasi muda yang menghargai keberagaman dan dapat hidup damai di tengah masyarakat yang majemuk. Mengapa peran penting pendidikan perlu ditanamkan kepada anak didik sejak dini? “One child, one teacher, one book, one pen can change the world.” - Malala Yousafzai, 2013 Malala Yousafzai kepada kita bahwa peran pendidikan sangat kuat dalam mengubah dunia. Anak didik juga bisa kita motivasi dan bisa kita beri pengertian bahwa setiap pengetahuan yang mereka dapatkan melalui pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, baik bagi mereka pribadi maupun untuk dunia yang lebih luas. Berikut ini adalah modul ajar PAUD - SD yang bermanfaat untuk menumbuhkan semangat persatuan dan semangat belajar anak dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2025. A. Kegiatan Pembuka Salam dan doa pagi bersama Guru bertanya, “Anak-anak tahu nggak, hari ini hari apa?” Guru membaca menonton video dan membacakan pantun pendek tentang Hari Kebangkitan Nasional. Contoh pantun:Burung berkicau di pagi hari,Terbang bebas di atas angkasaHari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei,Mari semangat membangun bangsa wahai pemuda.Pemuda dulu punya semangat,Membangun bangsa dengan giat.Sekarang kita teruskan jalan,Bangkit bersama, penuh harapan. Melakukan diskusi ringan Menjelaskan bahwa tanggal 20 Mei adalah Hari Kebangkitan Nasional Menyebutkan tokoh seperti Dr. Sutomo dan organisasi Budi Utomo. Guru berkata, “Hari ini kita akan jadi anak Indonesia yang bersemangat seperti para pahlawan dulu!” B. Kegiatan Inti 1. Kegiatan untuk Anak Usia PAUD 4-6 tahun: Menyanyikan lagu kebangsaan sederhana: "Garuda Pancasila" / "Aku Anak Indonesia" Kegiatan seni: Membuat bendera merah putih mini dari kertas lipat/stik es krim Permainan kelompok: “Estafet Bendera” yang bermanfaat untuk menanam semangat kerja sama) Pawai Merah Putih mini: Berjalan keliling sekolah sambil membawa bendera kecil sebagai simbol semangat persatuan Lomba yel-yel "Bangkit Bersama": Membuat yel-yel sederhana secara berkelompok yang menyemangati teman-teman untuk rajin belajar dan saling membantu Mewarnai gambar pahlawan: Gambar tokoh Dr. Sutomo atau pemuda Indonesia sambil mendengarkan cerita tentang perjuangan mereka Membaca puisi tentang Kebangkitan Nasional. Berikut ini adalah contoh puisinya:Bangkitlah bangsa penuh harapan,Dengan semangat dan persatuan.Mari belajar, mari berkarya,Untuk Indonesia jaya selamanya. 2. Kegiatan untuk siswa SD kelas 1–2: Menonton video singkat: Tentang Hari Kebangkitan Nasional (animasi pendek) Proyek mini: Menulis/menggambar “Aku Ingin Membanggakan Indonesia dengan...” Permainan kerja sama: “Misi Pahlawan Kecil” (misal: menyusun puzzle lambang negara)Utomo untuk memahami semangat persatuan di masa lalu, secara berkelompok Diskusi dan poster “Makna Kebangkitan”: Berdiskusi tentang arti kebangkitan zaman sekarang lalu membuat poster ajakan semangat belajar dan cinta Indonesia Kuiz sejarah nasional: Menjawab pertanyaan kuiz ringan berisi pertanyaan tentang sejarah Budi Utomo, Dr. Sutomo, dan semangat kebangsaan Drama mini "Kebangkitan Pemuda": Memerankan tokoh Dr. Sutomo dan para pemuda. Berikut ini adalah contoh naskah dramanya:Dr. Sutomo: Wahai Pemuda, saatnya kita bangkit demi kemerdekaan bangsa!Pemuda: Kami siap, Dokter! Apa yang harus kami lakukan?Dr. Sutomo: Mari bersatu dalam Budi Utomo, untuk ilmu dan kemajuan Indonesia.Pemuda: Kita harus belajar, bekerja, dan saling menguatkan!Dr. Sutomo: Kebangkitan dimulai dari hati yang cinta tanah air.Pemuda: Kami akan teruskan perjuanganmu, dengan semangat yang sama.Dr. Sutomo: Jangan takut, bersama kita bisa!Pemuda: Hidup Indonesia! Kita bangkit untuk masa depan cerah! C. Kegiatan Penutup (Refleksi) Refleksi Bersama “Aku Bisa Bangkit”: Membagikan apa yang mereka pelajari hari ini dan bagaimana mereka bisa menjadi anak yang semangat dan pantang menyerah Menyanyikan Lagu Nasional: Menyanyikan lagu seperti Bangun Pemudi Pemuda atau Indonesia Raya untuk menutup kegiatan dengan semangat kebangsaan Pembagian Sertifikat atau Stiker “Pejuang Cilik”: Menerima simbol penghargaan sederhana sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam kegiatan “Kemerdekaan itu bukan pemberian, tetapi perjuangan.” - Soekarno, 1945 Semoga dengan pembelajaran kita berikan anak Indonesia tetap semangat berjuang demi kemerdekaan Indonesia, bukan kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain, tapi juga kemerdekaan dari kemalasan, sikap egois, dan sikap tidak baik lainnya. Sumber referensi: Malala Yousafzai. Am Malala:, 2013 [1] Dr. I Nyoman Subanda. The Importance of Multicultural Education in Maintaining Harmony and Unity in Indonesia, 2024 [2] Soekarno, Indonesia Menggugat, 1945 [3]

Senin, 28 April 2025 | Edukasi

LKPD adalah Lembar Kerja Peserta Didik. Di dunia anak LKPD juga dikenal dengan nama LKA atau Lembar Kerja Anak. Anak didik usia PAUD dan SD (khususnya kelas 1-2 SD) bisa belajar mengenal pahlawan dengan cara menyenangkan, yaitu dengan mengerjakan Lembar Kerja Anak. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Negaraku / Kemerdekaan Bangsaku. - Subtema : Lambang Negara - Kurikulum Merdeka Belajar Guru PAUD dan SD sahabat Educa, Mengapa anak-anak perlu mengenal serta memiliki idola sosok pahlawan, terutama pahlawan nasional di dunia nyata? "Children need real heroes—people they can see, study, and emulate—not just fictional characters." — William J. Bennett, The Book of Virtues, 1993. William J. Bennett dalam bukunya menjelaskan bahwa anak-anak perlu mengenal sosok teladan nyata. Tokoh-tokoh seperti pahlawan nasional dapat mengajarkan nilai-nilai moral dan karakter yang jauh lebih aplikatif dalam kehidupan dibandingkan tokoh fiksi. Kita tidak bisa melarang anak didik untuk memiliki sosok idola atau tokoh “super hero” di dunia fiksi seperti Spiderman atau Batman. Anak didik juga perlu diperkenalkan dengan sosok “super hero” di dunia nyata, yaitu para pahlawan Indonesia. "True heroes are not the ones who fight monsters, but those who face fear and still choose to do good." - Bryan Davis Sosok pahlawan nasional adalah sosok yang bisa diteladani. Namun, secara garis besar, teladan dari sosok pahlawan nasional adalah keberanian dan keteguhan hati untuk tetap berbuat baik bagi bangsanya, meski dalam situasi sulit atau semangat rela berkorban bagi tanah airnya. Baca juga: Koleksi Cerita DONGENG PENDEK Bertema KEPAHLAWANAN | Meriahkan Hari Pahlawan 10 November 2024 Beberapa pahlawan nasional Indonesia dapat menjadi teladann nyata bagi anak-anak, misalnya: Ki Hajar Dewantara: Beliau berjasa di bidang pendidikan, bisa menjadi teladan dalam hal semangat belajar dan kepedulian terhadap sesama. RA Kartini: Beliau adalah teladan perempuan yang berani memperjuangkan hak perempuan dan pentingnya pendidikan, serta mengajarkan anak-anak untuk memiliki semangat tidak mudah menyerah. Jenderal Sudirman: Beliau dikenal karena keberanian mereka dalam membela bangsa, bisa menginspirasi anak untuk bersikap berani dan tidak egois.  Baca juga: Modul Ajar Topik Meneladani Ki Hajar Dewantara | RPPH Anak Usia 3-4 Tahun | Hari Pendidikan Nasional Untuk membantu anak mengenal para pahlawan nasinal, berbagai aktivitas menarik dapat dilakukan. Contohnya, membaca buku cerita bergambar tentang pahlawan nasional, bermain peran menjadi pahlawan, menyanyikan lagu perjuangan, atau menonton film edukatif pendek tentang kisah mereka. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga membangun rasa ingin tahu dan kekaguman anak terhadap tokoh-tokoh yang berjasa bagi bangsa. Salah satu kegiatan yang paling disukai anak dan sangat sederhana adalah lembar kerja mewarnai gambar pahlawan. Anak-anak bisa mewarnai gambar RA Kartini, Jenderal Sudirman, atau Ki Hajar Dewantara sambil mendengarkan cerita tentang mereka. Aktivitas ini melatih motorik halus, menumbuhkan minat belajar sejarah, dan memperkuat daya ingat mereka terhadap sosok pahlawan tersebut. "Drawing and coloring allow children to internalize what they see and feel — turning knowledge into personal understanding." - Sir Ken Robinson Kegiatan mewarnai gambar membuat anak didik semakin mengenal dan memahami objek secara emosional dan personal, bukan sekadar mengenalnya lewat kata-kata. Pendekatan deep learning bisa menjadi metode yang baik serta menarik agar anak didik bisa semakin mengenal pahlawan dari gambar yang mereka warnai. Berikut ini beberapa langkah pembelajaran mendalam yang bisa diterapkan: Guru memperkenalkan sosok pahlawan melalui cerita singkat atau gambar sambil berdiskusi ringan dengan anak didik Anak didik mengamati gambar pahlawan yang akan diwarnai, sambil guru menjelaskan ciri khas, apa yang diperjuangkan, atau jasa-jasa pahlawan tersebut Anak-anak mulai mewarnai gambar sambil mendengarkan lagu atau cerita tentang pahlawan untuk memperkuat pemahaman Setelah mewarnai, anak-anak diajak menceritakan hasil karyanya dan apa yang mereka pelajari tentang pahlawan tersebut. Guru bisa memberikan beberapa pertanyaan reflektif agar semakin bermanfaat dalam membangun karakter anak didik. Baca juga: Naskah Pidato Hari Pendidikan Nasional PAUD & SD: Jadi Anak Indonesia Hebat dengan Meneladani Ki Hajar Dewantara Berikut ini adalah beberapa contoh LKPD atau Lembar Kerja Anak / LKA bertema pahlawan nasional Indonesia: Ir. Sukarno dan pahlawan nasional lainnya Jendral Ahmad Yani dan pahlawan nasional lainnya Ki Hajar Dewantara dan pahlawan nasional lainnya Cut Nyak Meutia dan pahlawan nasional lainnya Mgr. Soegijopranoto dan pahlawan nasional lainnya Adi Sucipto dan pahlawan nasional lainnya R.A Kartini dan pahlawan nasional lainnya Pattimura dan pahlawan nasional lainnya Soetomo dan pahlawan nasional lainnya P. Diponegoro dan pahlawan nasional lainnya "Real heroes are the ones who help others in everyday life." - Fred Rogers Pahlawan nasional bisa memiliki nama besar dan bisa melakukan perubahan besar karena mereka juga memiliki kepedulian dalam melakukan tugas-tugas sederhana atau melakukan kebaikan-kebaikan yang “kecil”. Anak-anak pun bisa menjadi pahlawan bila mereka memiliki rasa peduli dan suka menolong dalam kehidupan sehari-hari. Mengenal pribadi pahlawan Indonesia sejak dini sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Nilai-nilai yang diteladani dari para pahlawan seperti tanggung jawab, keberanian, kerja keras, dan cinta tanah air akan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas dan peduli terhadap orang lain serta bangsanya. Guru PAUD dan SD sahabat Educa, Dengan mengenalkan pahlawan sebagai “super hero” dunia nyata, anak-anak akan belajar bahwa setiap orang bisa menjadi pahlawan melalui tindakan baik, keberanian, dan semangat untuk membantu sesama. Marbel TK dan PAUD: Sahabat Belajar Anak Indonesia     Sumber referensi: Davis, Bryan. Raising Dragons, 2004 [1] Rogers, Fred. Mister Rogers, Television’s Polite Radical, 2001 [2] J. Bennett, William. The Book of Virtues, 1993 [3] Robinson, Sir Ken. Do Schools Kill Creativity, 2006 [4].

Jumat, 18 April 2025 | Edukasi

Naskah pidato ini disusun untuk memberikan semangat kepada anak Indonesia agar mampu menjadi anak yang hebat dengan meneladani Ibu Raden Ajeng Kartini, khususnya untuk anak PAUD dan SD. "Barangsiapa tidak berani, dia tidak bakal menang, itulah semboyanku! Maju! Semua harus dimulai dengan berani! Pemberani-pemberani memenangkan tiga perempat dunia!"Raden Adjeng Kartini - Surat-Surat Kartini: Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya" Begitulah kutipan yang luar biasa dari sebuah buku karya Ibu Kartini. Menjadi pribadi yang pemberani tidak hanya bermodalkan "nekat" saja. Namun, membutuhkan "modal" yang mumpuni, dan perlu dikembangkan sejak anak berusia dini. Naskah pidato ini akan memberikan pemahaman kepada anak Indonesia, agar mampu menjadi anak yang hebat. Hebat seperti apa? Semua akan disampaikan secara lengkap di dalam naskah pidato ini. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Topik: Memperingati Hari Kartini - Usia 2-3 Tahun  Naskah Pidato Kata dan salam pembuka Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Om Swastiastu. Namo Buddhaya. Salam kebajikan Yang saya hormati Ibu Kepala Sekolah dab Bapak/Ibu Guru dan teman-teman yang saya sayangi, Sebelumnya, izinkan saya mengucapkan sebuah pantun. Pagi-pagi kulihat Pak TaniSiap memanen dengan petaniHati ku senang di pagi ini,Bisa berkumpul di hari kartini Makna Hari Kartini Teman-teman terkasih, Ibu guru ingin bertanya. Apa yang teman-teman ketahui tentang Ibu Kartini? (Ajak anak berinteraksi) Benar sekali jawaban teman-teman. Beliau adalah seorang pahlawan wanita yang memiliki karakter baik, hebat, dan sangat luar biasa. Meski pada zaman beliau, wanita dipandang sebagai sosok yang lemah. Namun, dengan keberanian, beliau bisa mengubah cara berpikir banyak orang dan bisa membuktikan bahwa wanita juga memiliki banyak potensi yang berguna untuk membangun bangsa. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD Tema Negaraku, Topik Lambang, Bendera, dan Lagu Kebangsaan Tentu saja, keberanian Ibu Kartini bukan keberanian yang abal-abal atau hanya bermodalkan nekat saja. Ibu Kartini memiliki keberanian karena ia tahu bahwa ia memperjuangkan hal yang baik. Hal ini juga didukung dengan sifat-sifat Ibu Kartini yang dikenal baik oleh banyak orang. Perjuangan atau maksud yang baik yang didukung oleh kepribadian yang baik dari orang yang memperjuangkannya akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Kemendikdasmen dan Kebiasaan Anak Indonesia Hebat  Bapak Menteri Pendidikan sedang mencanangkan program Anak Indonesia Hebat. Program ini bertujuan untuk membentuk anak Indonesia, tidak hanya menjadi anak yang cerdas, tapi juga sehat dan berkarakter, sehingga memiliki daya juang dan mampu bersaing di dalam lingkup bangsa dan lingkup dunia. Lalu, bagaimana caranya menjadi anak yang hebat? Pentingnya rajin belajar Pertama, kita harus menjadi anak yang rajin. Rajin belajar memang sangat penting. Namun, rajin seperti teladan Ibu Kartini tidak hanya rajin belajar. Kita juga perlu menjadi anak yang rajin dalam memanfaatkan waktu dengan baik, agar berguna bagi orang lain, terutama bagi orang-orang terdekat kita. Siapa saja hayoo? (Ajak siswa berinteraksi) Pentingnya beribadah Kedua, kita harus rajin beribadah. Ibu Kartini tumbuh menjadi pribadi yang baik karena ia memiliki iman dan takwa kepada Tuhan. Kita semua juga perlu menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, dengan rajin berdoa, beribadah, dan melakukan hal yang baik sesuai dengan ajaran agama yang kita imani. Baca juga: MUDAH DINYANYIKAN! Inilah 6 Lagu Tema Kebangsaan dengan Nada Lagu Anak PAUD Tempo Dulu Pentingnya berolahraga Ketiga, kita harus rutin berolahraga. Olahraga akan membuat tubuh kita sehat dan jauh dari penyakit. Tubuh yang sehat akan membuat kita selalu semangat dan bergembira dalam melakukan aneka aktivitas, termasuk belajar, bermain, dan beribadah. Pentingnya bermasyarakat Keempat, kita harus bermasyarakat. Ibu Kartini gemar hidup bersosialisasi. Teman-teman Ibu Kartini ada banyak, tidak hanya teman dari Indonesia. Namun, beliau juga berteman dengan orang luar negeri. Kehidupan bermasyarakat dan bersosialisasi akan membuat keterampilan kita dalam berempati, berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan sesama terus berkembang. Selain itu, kita juga perlu memiliki sikap peduli. Bila ada teman atau saudara yang sedang kesusahan, kita perlu menolong dan memberikan bantuan. Pentingnya gemar belajar Kelima, kita harus berani bermimpi dan berjuang seperti Ibu Kartini. Beliau punya mimpi yang besar, yaitu meningkatkan kualitas wanita Indonesia melalui jalur pendidikan. Bersyukurlah, bila pada saat ini teman-teman memiliki kesempatan bersekolah. Manfaatkanlah kesempatan bersekolah sebagai sarana belajar mengembangkan diri. Tidak hanya agar teman-teman tumbuh menjadi anak yang pintar. Namun, juga berkarakter mulia dan mengembangkan aneka potensi. Salam dan kata penutup Teman-teman, kita semua pasti bisa menjadi Anak Indonesia Hebat! Mari kita terus berjuang dan berusaha dengan penuh semangat, agar kelak teman-teman bisa menjadi orang yang berguna dan bisa mencapai segala cita-cita. Terima kasih,Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Salam sejahtera bagi kita semua. Om Swastiastu. Namo Buddhaya. Salam kebajikan "Habis gelap terbitlah terang." (Raden Ajeng Kartini - Letters of a Javanese Princess, 1911) Semoga contoh naskah pidato di atas bisa menginspirasi anak-anak Indonesia, khususnya anak PAUD dan SD, agar semakin tumbuh menjadi anak yang hebat dan bisa menjadi pemenang dalam banyak hal, termasuk dalam menggapai cita-cita serta mengalahkan segala rintangan dalam bentuk kemalasan, mudah menyerah, mudah diadu domba, dan lainnya. Meskipun setiap perjuangan terasa “gelap”, karena perlu mengorbankan waktu, keringat, tenaga, kesenangan pribadi, dan lainnya, kita harus percaya bahwa setiap pengorbanan itu adalah langkah untuk menggapai masa depan yang lebih cerah dan bangsa Indonesia yang semakin maju serta indah di mata dunia. Marbel TK & PAUD: Teman Bermain si Kecil yang Keren dan Kekinian   Sumber referensi Kartini, Raden Adjeng. Surat-Surat Kartini: Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya, 1911 [1] Kartini, Raden Adjeng. Habis Gelap Terbitlah Terang, 1911. J.H. Abendanon. [2] Freepik.com. Close up portrait little girl thai traditional dress [3]

Selasa, 11 Maret 2025 | Edukasi

Hai para Guru sahabat Educa, generasi muda tanah air kita perlu memahami pentingnya menjaga serta melestarikan budaya dan tradisi bangsa. Budaya adalah identitas yang merupakan ciri khas bangsa dan menjadi warisan berharga yang harus dilestarikan. LKA GRATIS: Belajar Mengenal Pakaian Daerah  Berikut ini adalah contoh naskah pidato yang bertujuan menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia yang dapat disampaikan kepada anak PAUD dan siswa SD. Om swastiastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan, Salam sejahtera bagi kita semua, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom. Selamat pagi, Bapak/Ibu Guru yang saya hormati, dan teman-teman anak didik yang saya begitu saya kasihi dan banggakan, Kita patut bersyukur karena tinggal di Indonesia. Indonesia adalah sebuah negeri yang sangat indah dan kaya akan budaya serta agama. Hari ini, saya ingin mengajak teman-teman untuk lebih mencintai budaya Indonesia. Teman-teman tau lagu berjudul “Dari Sabang sampai Merauke” (Bisa dinyanyikan sebagian lagu bersama anak didik). Dalam syair lagu ini, kita diajak untuk memahami bahwa kita memiliki banyak pulau yang terdiri atas ribuan suku bangsa. Setiap suku bangsa memiliki bahasa daerah, adat istiadat, seni, dan tradisinya masing-masing yang membanggakan. Apa tugas kita sebagai generasi penerus bangsa? Tentu saja, kita harus bersedia menjaga dan melestarikannya. Bagaimana caranya? Baca juga:Kenalkan Budaya Indonesia kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif Di zaman digital ini, teknologi berkembang dengan sangat pesat. Budaya asing semakin gencar mudah masuk ke dalam kehidupan kita. Budaya luar negeri sangat mempengaruhi pola pikir serta gaya hidup kita. Banyak anak muda lebih mengenal budaya luar dibandingkan budaya sendiri. Jika kita tidak berusaha melestarikannya, budaya kita bisa terlupakan, dan bahkan bisa punah. Oleh karena itu, kita harus mulai dari diri sendiri dengan mencintai dan menjaga budaya bangsa. Berikut beberapa tindakan nyata yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari: Baca juga: Ajarkan Keberagaman Budaya kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif 1. Mengenal dan bangga dengan budaya Sendiri Kita bisa mulai dengan mengenal budaya daerah kita. Bila berbicara tentang negara jepang, kita akan mungkin hanya akan teringat tentang Kimono dan Samurai. Bila berbicara tentang negara Belanda, kita hanya mungkin hanya akan berpikir tentang kincir anginnya. Bagaimana dengan Indonesia? Di Jawa ada batik dan wayang, di Semarang ada lumpia, di Sumatra ada rumah gadang dan tari Piring, di Bali ada tari Kecak, dan di Papua ada ukiran khas suku Asmat dan rumah Honai. Kaya sekali tanah air kita ini bukan? Mari kita bangga dengan budaya kita dan tidak merasa malu untuk mengenakan pakaian adatnya atau menghadiri acara-acara adat yang sering diadakan. Baca juga:RPP PAUD Tema Bangsaku, Subtema Permainan Tradisional 2. Mempelajari dan melestarikan budaya Setiap daerah di negara kita juga memiliki lagu daerah, alat musik tradisional, dan tarian daerahnya. Kita bisa belajar menyanyikan lagu daerah, menari tarian tradisional, atau memainkan alat musik khas Indonesia seperti angklung dan gamelan. Di sekolah, kita bisa mengikuti kegiatan seni budaya, seperti menari atau membuat kerajinan tangan khas daerah. 3. Menggunakan bahasa daerah Jika kita memiliki bahasa daerah, mari kita gunakan dalam percakapan sehari-hari dengan keluarga atau teman. Dengan begitu, bahasa daerah kita tidak akan punah dan tetap hidup serta menjadi kebanggaan bagi generasi kita. Baca juga:Bisa Dipraktikkan di PAUD: Inilah 9 Tradisi Ramadan Menarik di Berbagai Daerah di Indonesia 4. Mencintai kuliner tanah air Indonesia memiliki banyak makanan tradisional seperti nasi goreng, sate, rendang, pempek, gudeg, dan masih banyak lagi. Daripada selalu makan makanan dari luar negeri, mari kita bangga menikmati makanan khas daerah kita sendiri yang tidak kalah enak dan nikmatnya. Justru makanan khas dari daerah di Indonesia dikenal sangat sehat serta bergizi. 5. Menjaga dan melestarikan warisan budaya Ketika kita mengunjungi tempat bersejarah seperti candi, museum, atau rumah adat, mari kita jaga kebersihan dan tidak merusaknya. Dengan begitu, generasi setelah kita masih bisa melihat dan belajar tentang sejarah serta budaya Indonesia. Saat berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, mungkin kita perlu mengeluarkan sedikit uang. Namun, dari sumbangan kita itulah, negara maupun pemerintah daerah akan memiliki dana untuk merawat setiap tempat bersejarah yang kita kunjungi. Baca juga:Perlindungan Bahasa Daerah di PAUD: Bisa dengan Aneka Kegiatan Seru! Teman-teman, mencintai budaya Indonesia bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata. Mari kita jaga warisan bangsa ini agar tetap hidup dan dikenal oleh dunia. Budaya adalah jati diri bangsa, jika kita tidak menjaganya, siapa lagi? Sekian pidato dari saya. Semoga kita semua semakin cinta dan bangga dengan budaya Indonesia. Om shanti shanti shanti om, Namo Buddhaya, Salam kebajikan, Salam sejahtera bagi kita semua, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom. Baca juga:Modul Ajar dan RPP PAUD Tema Negaraku, Topik Tarian Adat - Kurikulum Merdeka Belajar Mencintai budaya Indonesia bukan hanya sekedar kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai generasi penerus bangsa. Mari kita lestarikan budaya dengan mengenal, mempelajari, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari agar tetap hidup dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Semoga naskah pidato ini bermanfaat untuk membangkitkan semangat anak PAUD dan SD dalam mencintai budaya Indonesia, agar menyadari pentingnya menjaga kekayaan warisan bangsa ini. KABI (Kisah Nabi): Animasi Pembangun Karakter Islami Anak Indonesia  

Selasa, 05 November 2024 | Edukasi

Modul ajar berikut ini berisi aneka kegiatan menarik untuk menyambut / memperingati Hari Pahlawan dalam 1 Minggu ( 5 Hari Pembelajaran). Modul ajar ini bertujuan untuk mengembangkan nilai patriotisme bagi anak usia dini, terutama untuk anak berusia 4-6 tahun. Berikut ini adalah aneka kegiatan yang bisa diberikan kepada anak didik yang dikemas dengan menarik, variatif, dan menyenangkan: Artikel Terkait:- Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik : Pahlawan Kemerdekaan - Tema Negaraku Kurikulum Merdeka Belajar- Modul Ajar dan RPPH PAUD Tema Negaraku, Topik Lambang, Bendera, dan Lagu Kebangsaan Tema: Menyambut Hari Pahlawan Usia: 4-6 tahun Durasi: 1 minggu Pemberlajaran ini bertujuan untuk1. Memperkenalkan pahlawan nasional dan memahami teladan serta peran mereka dalam kemerdekaan Indonesia.. 2. Mengekspresikan rasa cinta tanah air melalui aneka aktivitas.3. Menumbuhkan rasa syukur atas kemerdekaan dan rasa hormat atas jasa para pahlawan.. Hari 1 Bertema “Aku Mengenal Pahlawan Bangsaku” Anak didik melakukan kegiatan: Menyanyikan lagu kebangsaan nasional, misalnya “Halo-Halo Bandung” atau “Berkibarlah Benderaku”. Mengenal pahlawan bangsa dengan media dongeng maupun video animasi, misalnya R.A Kartini, dan Jend. Sudirman. Menceritakan secara singkat sejarah, jasa, dan teladan seorang pahlawan idolanya. Mewarnai gambar pahlawan.Melakukan kegiatan refleksi, dengan menjawab aneka pertanyaan:a. Apakah kita bisa menjadi pahlawan di jaman sekarang?b. Apa yang bisa kamu lakukan agar bisa menjadi seorang pahlawan? Ajak Si Kecil Nonton KABI, Agar Karakter Islamnya Kian Berkembang Optimal   Hari ke 2 Bertema: “Bermain Peran tentang Pahlawan” Anak didik melakukan kegiatan: Menyanyikan lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” Menonton video animasi tentang perjuangan para pahlawan yang membela bangsa. Menjawab pertanyaan guru tentang film yang ditonton. Membuat topi tentara pada zaman dahulu dari bahan kertas manila. Bermain peran memperagakan salah seorang pahlawan yang sedang melakukan adegan tertentu, misalnya sedang berpidato, mengajar, dan membantu sesama, misalnya memperagakan Bung Karno. Berikut ini adalah salah satu contoh teks pidatonya:"Anak-anak Indonesia, jadilah pemberani dan jangan takut bermimpi! Seperti para pahlawan dulu, kalian juga bisa membuat Indonesia bangga dengan keberanian dan kebaikan hati." Menerima lencana kecil bertuliskan “Pahlawan Cilik” dari guru. Melakukan kegiatan refleksi dengan menjawab pertanyaan "Perbuatan baik apa yang sudah atau akan kamu lakukan untuk sesama?" Baca juga: Koleksi Lagu Tema Kebangsaan Nasional yang MUDAH Dikuasai Anak TK - PAUD Hari ke 3 Bertema: “Indahnya Semangat Persatuan” Dalam pertemuan ini, anak didik melakukan aneka kegiatan yang menumbuhkan semangat kerja sama dan persatuan, yaitu dengan melakukan aneka kegiatan berkelompok. Anak didik melakukan kegiatan: Menonton video animasi tentang semangat para pahlawan yang bekerja sama dalam mengusir penjajah. Menjawab pertanyaan tentang manfaat persatuan, misalnya:a. Apa yang terjadi bila para pahlawan berjuang sendiri-sendiri dan untuk kepentingan diri sendiri?b. Mengapa rakyat Indonesia harus bersatu?c. Melakukan aneka permain berkelompok, misalnya: Lingkaran PersatuanAnak-anak didik berdiri melingkar dan memegang tali. Mereka menggerakkannya bersamaan untuk menjaga bola tetap di tengah lingkaran. Kereta Api Anak BangsaSetiap anak didik menjadi "gerbong" dan berbaris mengikuti "lokomotif" sambil bernyanyi lagu “Maju Tak Gentar” dan melalui aneka rintangan. Melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan kelas. Menjawab pertanyaan refleksi, misalnya:a. Apa yang kamu rasakan saat melakukan kegiatan berkelompok?b. Kegiatan berkelompok apa saja yang bisa kamu lakukan di dalam kegiatan sehari-hari? Baca juga: Mengajarkan Kerja Sama kepada Anak? Ternyata Mudah Sekali Hari ke 4 Bertema: “Kreativitas Anak Indonesia” Dalam pembelajaran ini, anak didik diajak untuk membuat aneka seni kerajinan tangan. Sehari sebelum melakukan kegiatan, ajak anak didik mengeksplorasi aneka kreativitas bertema cinta tanah air di Youtube. Biarkan anak didik memilih kreasi apa yang akan mereka buat dan membawa alat dan bahan sesuai kebutuhan untuk membuat kreasi dari rumah. Saat pembelajaran, anak didik melakukan kegiatan: Menonton aneka budaya buatan orang Indonesia, misalnya kerajinan gerabah, batik, dan lainnya, untuk menumbuhkan rasa bangga anak didik pada bangsa Indonesia. Membuat kreasi kerajinan tangan bertema cinta tanah air, misalnya bendera Indonesia, desain baju adat, miniatur candi borobudur, lukisan bangun bersejarah, dan lainnya. Memamerkan hasil karya anak di sekitar sekolah. Mengundang orang tua untuk melihat-lihat hasil karya anaknya. Menyanyikan lagu kebangsaan, “Indonesia Raya”. Baca juga: KOLEKSI 10 CRAFT Membuat BENDERA Merah Putih | DEKORASI MURAH MERIAH Hari ke 5 Bertema: “Berkunjung ke Monumen Pahlawan Dalam pembelajaran ini, anak didik diajak untuk mengunjungi salah satu monumen kepahlawanan, misalnya Monumen G30SPKI atau Monumen Jogja Kembali, dan lainnya. Siswa melakukan kegiatan: Menyanyikan lagu himne tentang pahlawan, misalnya Gugur Bunga atau Syukur (Dari Yakin Ku Teguh). Menerima cek list kegiatan yang dilakukan yang telah dibuat guru. Di setiap kegiatan, anak didik harus mencentang setiap jenis kegiatan yang telah selesai dilakukan. Mengelilingi monumen dan melakukan kegiatan tanya jawab dengan pendamping yang telah ditunjuk. Melakukan kegiatan menyenangkan di monumen, misalnya mewarnai gambar atau menggambar sesuatu yang menarik di monumen. Melakukan kegiatan refleksi, misalnya dengan menjawab pertanyaan:Apa hal menarik yang kamu temukan saat berkunjung ke monumen? Baca juga: Inilah Aktivitas PAUD untuk Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air Indonesia Semoga dengan modul ini, anak-anak dapat merasakan suasana Hari Pahlawan, mulai memahami makna kepahlawanan, dan menumbuhkan rasa cinta serta bangga pada tanah air. Sumber Referensi:  

Senin, 28 Oktober 2024 | Edukasi

Sumpah Pemuda adalah hari yang istimewa dimana semua generasi muda diajak untuk memaknai pesan yang terkandung dalam Teks Sumpah Pemuda. Inti dari Teks Sumpah Pemuda adalah mengajak anak muda untuk menjaga kesatuan dalam 1 bangsa, bahasa, dan tanah air, yaitu Indonesia. Artikel Terkait:- MUDAHNYA MENGAJARKAN Aneka NILAI SUMPAH PEMUDA pada Anak Kelompok Bermain | Seri PAUD Usia 2-4 Tahun - Contoh NASKAH PIDATO untuk Anak di HARI SUMPAH PEMUDA: SINGKAT DAN SEDERHANA - Contoh Naskah PIDATO SINGKAT Peringatan BULAN BAHASA dan Sastra Indonesia 2024 Anak PAUD, terutama yang berusia 4-6 tahun, memiliki cara tersendiri dalam memaknai Hari Sumpah Pemuda. Anak PAUD perlu memaknai Hari Sumpah Pemuda dengan cara yang menyenangkan, kreatif, dan variatif. Berikut ini adalah beberapa karakter yang bisa dikembangkan dalam perayaan Hari Sumpah Pemuda. Ajak Si Kecil Belajar sambil Mengembangkan Karakter bersama RIRI 1. Rasa Cinta Tanah Air Tak kenal, maka tak cinta. Oleh karena itu, anak PAUD bisa diperkenalkan dengan aneka ciri khas dari tanah air Indonesia, misalnya mengenal bendera merah putih, makanan tradisional, dan lainnya. Aneka kegiatan yang bermanfaat untuk memupuk rasa cinta tanah air antara lain: Menggambar / Mewarnai BenderaKegiatan ini bermanfaat untuk memahami makna bendera merah putih, yaitu merah yang bermakna berani dan putih yang bermakna suci. Pengenalan Pakaian Adat: Anak didik bisa diajak untuk mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Bermain Permainan TradisionalAnak didik diajak bermain congklak atau lompat tali untuk mengenalkan budaya lokal sambil bersenang-senang. Jelaskan pula manfaat atau nilai edukasi dari setiap permainan. Baca juga: RPP PAUD Tema Bangsaku, Subtema Pakaian Adat Indonesia 2. Persatuan dalam Keragaman Anak didik diajak untuk memahami bahwa Indonesia memiliki banyak pulau yang terpisah-pisah. Namun, Indonesia tetap bisa bersatu. Di setiap pulau, Indonesia memiliki banyak provinsi, kota, desa, dan lainnya. Namun, Indonesia tetap bisa bersatu. Setiap anak didik tentu memiliki latar belakang asal atau suku yang berbeda-beda. Namun, mereka semua adalah anak Indonesia yang bisa saling membantu dan bekerja sama. Aneka kegiatan yang bermanfaat untuk memupuk rasa persatuan dalam keberagaman antara lain adalah: Bermain Dalam Kelompok dengan Latar Belakang BerbedaMintalah anak didik bermain dalam kelompok yang terdiri dari berbagai latar belakang untuk menyelesaikan tugas bersama. Anak didik akan belajar menerima perbedaan. Mengenal Bahasa DaerahMintalah setiap anak didik mengucapkan 1 kalimat yang sering digunakan dalam bahasa masing-masing, misalnya “Selamat pagi”. Makanan Tradisional BersamaMintalah setiap anak didik untuk membawa 1 jenis makanan tradisional yang berasal dari daerahnya, lalu dikumpulkan dalam 1 meja, dan nantinya bisa dinikmati bersama. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Sekolahku, Anti Bullying / Berteman dalam Keragaman - Kurikulum Merdeka Belajar 3. Bangga Berbahasa Indonesia Anak didik akan diajak untuk melakukan aneka kegiatan yang mampu membangun rasa bangga terhadap bahasa Indonesia. Beberapa kegiatan menarik yang bisa dipilih antara lain: Bercerita BersamaAjak setiap anak didik untuk menceritakan satu cerita rakyat yang berasal dari daerahnya dengan bahasa Indonesia yang sederhana. Anak didik diperbolehkan membacakannya. Bermain Tebak KataMintalah anak didik untuk menebak kata sederhana yang sering digunakan dalam hidup sehari-hari. Setelah berhasil menebaknya, anak didik bisa diajak untuk membuat kalimat dengan kata tersebut. Bertukar Kartu PosBerikan satu buah kartu pos kepada setiap anak didik, lalu mintalah anak didik menuliskan ucapan, “Selamat Hari Sumpah Pemuda”, serta ajakan untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bagi anak usia PAUD, makna Sumpah Pemuda dapat diajarkan melalui aktivitas yang variatif, sederhana dan menyenangkan. Ajak anak didik untuk mengenal makna persatuan, cinta tanah air, dan bangga berbahasa Indonesia. Meskipun mereka mungkin belum sepenuhnya memahami sejarah di balik peristiwa Sumpah Pemuda, tapi nilai-nilai positifnya perlu ditanamkan sejak anak berusia dini, sehingga mendukung perkembangan karakter positifnya. Semoga Hari Sumpah Pemuda di tahun 2024 ini semakin bermakna, tidak hanya melakukan upacara bendera. Namun, juga dengan melakukan aneka kegiatan yang dapat mendorong anak didik memahami maknanya. Dapatkan LKPD PAUD / TK GRATIS di Portal Ini   Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik: AKU CINTA BANGSAKU, Sub Topik PERMAINAN TRADISIONAL Indonesia | RPPH Kurmer TK Usia 4-5 Tahun